Disini menceritakan kisah antara Rendra dan Risca yang mana mereka memang belum bertemu sebelumnya, suatu saat pada kunjungan di sekolah Risca pertama kali bertemu dengan Rendra pada saat sang diktator, dan Riscalah yang terpilih untuk menyelempangkan karangan bunga ke Rendra.
Risca merasa gerogi hingga jantungnya berdebar cepat, memang sebelumnya RIsca mempunyai rasa kepada Rendra, saat menyerahkan dan mengkalungkan bunganya ke Rendra, saat itu Rendra membalasnya dengan senyuman manis dan tanpa disadari oleh Risca, Rendra berlutut dan mencium tangannya, sekitika itu wajah Risca meronah memerah seperti diajak keawan.
Pertemuan itu lanjut dengan hari berikutnya, saat tiga anggota pengawal Amazon (sebuah kelompok yang semua anggotanya wanita) milik Rendra, menghampiri Risca di salon milik ibunya, dan mengatakan bahwa Rendra ingin sekali bertemu dengan Risca, dan menjadikan Risca budak seksnya.
Awalnya, sang ibu tidak menyetujuinya. Tapi, dirinya tak punya pilihan lain. Akhirnya, Risca pun diizinkan untuk bertemu dengan Rendra. Dengan menggunakan mobil SUV, Risca pun dibawa ke sebuah pos terpencil, di mana sang diktator telah menunggunya di dalam.
Sebelum membuat Risca merasa siap, gadis itu pun harus melakukan serangkaian kegiatan, seperti mencukur bagian bawah Risca, pemberian tes darah, mengukur badannya untuk pakaian yang akan dikenakan, dan mengubah balutan yang digunakannya dengan G-string berwarna putih.
Ketika Risca sudah merasa siap, para pengawal Rendra pun membawa gadis suci itu ke kamar tidur Rendra, yang telah menunggu Risca sembari telanjang di atas ranjang.
“Berbalik badanlah kamu, pelacur!”, teriak Rendra ke gadis itu. Ya, ‘pelacur’ menjadi nama baru untuk gadis itu.
Setelah memanggil nama gadis itu, Rendra pun menarik rambutnya, sampai gadis itu terjatuh di sampingnya.
“Jangan takut,” kata Rendra. “Aku ini adalah ayahmu. Bukankah kau pernah memanggilku dengan kata itu?,” tambah Rendra.
“Tapi, aku juga bisa menjadi adikmu, dan dengan segera aku pun bisa menjadi kekasihmu. Aku akan melakukan semuanya untukmu, karena kau akan tinggal di sini dan bersamaku untuk selamanya,” lanjut pria tua itu.
Mendengar ucapan Rendra, sontak Risca merasa bingung. Pasalnya, Risca diberitahu kalau dia boleh diizinkan pulang, setelah bertemu dengan sang diktator.
Menjadi budak seks yang termuda, Risca pun bingung mengapa Rendra sangat ingin dia hidup bersamanya selamanya.
Setelah kejadian itu, Risca bernasib sama seperti budak seks lainnya. Disekap sampai kematian sang diktator.
Risca harus hidup bersama budak seks lainnya di ruang bawah tanah tanpa jendela, pengap dan membuat penghuninya menciptakan keringat yang terus mengucur dari dalam tubuhnya.
Semua budah seks itu bekerja untuk memenuhi nafsu seksual Rendra, karena ia akan berhubungan seks setidaknya empat kali sehari, dan itu harus dengan wanita yang berbeda setiap harinya.
Seperti dilansir The Times of India, banyak budak seks Rendra yang mengalami luka serius setelah semuanya berhubungan seks dengan Rendra. Pasalnya, setelah berhubungan seks, bukannya kembali ke kamarnya, para budak seks itu justru dilarikan ke rumah sakit.
Risca merasa jijik bila mengingat semua tingkah laku Rendra, dan apa saja yang telah diperbuat sang diktator itu kepadanya. Risca mengatakan, Rendra seringkali makan bawang putih untuk sarapan, terus menerus merokok, mabuk-mabukkan dan melakukan kegiatan tidak menyehatkan sepanjang hari.
“Dia memang menjijikkan, tapi dia adalah presiden saya,” kata Risca, seperti dilansir urbanpostng, Minggu (14/7/2013)
Setelah menjadi budak seks Rendra, Risca mengatakan, Rendra benar-benar membuat tubuhnya cacat.
“Saya merasa hancur dan payudara saya sering digigit, sehingga terkulai dan sangat menyakitkan,” kata Risca.
Kini, setelah semuanya berakhir, Risca pun menjadi sosok wanita yang keras. Selain itu, Risca pun memiliki dada seperti seorang wanita tua.Selesai
